Minggu, 30 Juni 2013

Array dan Fungsi BAHASA C++

Array
Tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tope yang sama. Variable array dalam Borland C++ dapat digolongkan menjadi tiga macam dimensi yaitu :
1.      Array berdimensi satu
Sebelum digunakan, variable array perlu dideklarasikan terlebih dahulu.
Tipe-Data Nama_variabel1[Ukuran]
Keterangan:
·         Type Data             : untuk menyatakan type data yang digunakan
·         Ukuran                  : untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array.
a.       Mengakses Array Berdimensi Satu
Dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indexnya :
Nama_Array[Subscript/Index]
b.      Inisialisasi Array Berdimensi Satu
Memberikan nilai awal terhadap suatu variable.
Tipe_data Nama_Array[jml_elemen] = { nilai array };
2.      Array berdimensi dua
Tipe-Data Nama_variabel1[Index-1][Index-2]
Keterangan:
·         Type Data             : untuk menyatakan type data yang digunakan
·         Index-1                 : untuk menyatakan jumlah baris.
·         Index-2                 : untuk menyatakan jumlah kolom.
a.       Mengakses Array Berdimensi Dua
Dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indexnya :
Nama_Array[Index-1][Index-2]
a.       Inisialisasi Array Berdimensi Dua
Memberikan nilai awal terhadap suatu variable.
Tipe_data Nama_Array[jml_elemen] = { nilai array };
3.      Array Berdimensi Tiga
Tipe-Data Nama_variabel1[Index-1][Index-2][Index-3]
Keterangan :
·         Type Data             : untuk menyatakan type data yang digunakan
·         Index-1                 : untuk menyatakan jumlah baris.
·         Index-2                 : untuk menyatakan jumlah isi dari baris.
·         Index-3                 : untuk menyatakan jumlah kolom.
b.      Mengakses Array Berdimensi Tiga
Dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indexnya :
Nama_Array[Index-1][Index-2][Index-3]
b.      Inisialisasi Array Berdimensi Tiga
Memberikan nilai awal terhadap suatu variable.
Tipe_data Nama_Array[jml_elemen] = { nilai array };
Fungsi
1.      Definisi fungsi
·         Sub program di luar program utama yang mengembalikan sebuah nilai (return value) dari tipe tertentu (tipe dasar atau tipe bentukan)
·         Kegunaan fungsi:
a)      Program menjadi terstruktur sehingga mudah di pahami
b)      Menghindari penulisan kode yang berulang-ulang
2.      Struktur Fungsi
tipe_fungsi nama_fungsi(parameter1, parameter2,..)
{
                 statement fungsi;
}
Contoh:
int tambah(int x, int y)
{
       return(x+y);
}
3.      Prototipe Fungsi
Prototipe=pendeklarasian fungsi
tipe_fungsi nama_fungsi(tipe_parameter1, tipe_parameter2,..)
Contoh:
int jumlah(int a, int b);
4.      Parameter
a.       Parameter formal
Variabel yang ada pada daftar parameter dalam definisi fungsi
                                                  Parameter formal
int jumlah(int x, int y)
{
    return(x+y)
}
b.      Parameter aktual
c.       Parameter yang dipakai dalam pemanggilan fungsi
main()
{
    . . .
    . . .                                                 Parameter aktual
    c=jumlah( a, b );
    . . .
}
5.      Pemanggilan parameter
a.       Pemanggilan dengan nilai (call by value)
Nilai dari parameter aktual akan disalin ke parameter formal
b.      Pemanggilan dengan referensi (call by reference)
Upaya untuk melewatkan alamat dari suatu variabel ke dalam fungsi.
6.      Variabel
a.       Variabel Lokal & Global
·         Variabel lokal=variabel yang dideklarasikan dalam fungsi
·         Variabel global=variabel yang dideklarasikan di luar fungsi
Contoh penggunaan variabel lokal dan global
/*———————-*/
/* Variabel Lokal */
/*——————–*/
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
#include <iostream.h>
lokal();
main ()
{
           int a = 15;
           Clrscr ();
           cout<<”Pemanggilan Variabel Lokal”<<endl;
           cout<<”\nNilai didalam fungsi main () = : “<<a;
           lokal();
           cout<<”\nNilai didalam fungsi main () = : “<<a;
           getch();
}
lokal()
{
           Int a = 10;
           Cout<<”\nNilai a didalam fungsi lokal () = : “<<a;
b.      Variabel Static
Variabel yang nilainya tetap dipertahankan walaupun proses telah kelaur dari bloknya. Contoh Penggunaan Varabel Static
/*————————————-*/
/* Penggunaan Variabel statis */
/*————————————-*/
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
#include <iostream.h>
walah(); //à prototype fungsi walah
main ()
{
        int k = 5;
        clrscr ();
        walah ();
        walah();
        cout<<”\nNilai K didalam fungsi main () = “<<k;
        getch();
}
walah()
{
        static int k; //à deklarasi veriabel statis k +=4;
        cout<<”\nNilai K didalam fungsi () = “<<k;
}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar